Kamis, 18 April 2019

Pengertian Decoder Seven Segment dan Prinsip Kerja nya

Posted by with No comments
Decoder -- Pada umumnya orang menggunakan kode desimal untuk menyatakan angka. Rangkaian sistem digital dalam kalkulator atau komputer kebanyakan menggunakan kode biner untuk menyatakan angka. Banyak kode lain yang digunakan dalam suatu sistem digital untuk menyatakan angka, bahkan huruf dari alfabet. Penerjemahan rangkaian digital, yang mengubah kode satu ke kode yang lain, digunakan suatu dekoder dan enkoder dalam sistem digital.

Sebuah Decoder adalah rangkaian logika yang menerima input-input biner dan mengaktifkan salah satu output-nya sesuai dengan urutan biner input-nya. Rangkaian dekoder mempunyai sifat yang berkebalikan dengan enkoder yaitu merubah kode biner menjadi sinyal diskrit. Syarat perancangan sebuah dekoder adalah m <= 2n dimana m adalah kombinasi keluaran dan n adalah jumlah bit masukan. Satu kombinasi masukan hanya dapat mewakili satu kombinasi keluaran.Sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel keluaran bebas tapi harus tetap memperhatikan unsur efisiensi rangkaian. Misal dekoder 3 bit memiliki 8 atau kurang kombinasi keluaran tetapi bisa memiliki jumlah saluran keluaran lebih dari 8 (10 atau 55 atau 100 dan sebagainya). Contoh rangkaian dekoder adalah rangkaian dekoder dot matrik, dan dekoder seven segmen.

Penampilan bilangan-bilangan biner dari sandi BCD menjadi bilangan decimal selain dalam tabung angka (nixie tube) yang sudah berbentuk angka – angka decimal dari 0 sampai 9 juga dapat diwujudkan oleh lampu – lampu penunjuk kecil (LED : light emitting diodes). Dalam hal ini lampu – lampu penunjuk kecil/LED tersebut disusun menjadi tujuh segmen, dan angka decimal dari 0 sampai 9 dapat ditampilkan dengan cara mengatur cara penyalaan dari tujuh segmen tersebut.

Layar 7 segment adalah penampil sederhana untuk menampilkan angka seperti yang di gunakan pada lampu lalu lintas. Layar 7 segment terbentuk dari jejeran led yang membentuk angka 8. Untuk menampilkan digit tertentu pada 7 segment maka dapat dilakukan memberikan logika high atau low pada pin-pin 7 segment.

Artikel ini akan membahas tentang pengertian dan cara kerja 7 segment. Untuk artikel tentang cara menyalakan menampilkan angka pada 7 segment silahkan sobat baca pada menampilkan angka pada 7 segment.

Pengertian dan Cara Kerja 7 Segment

Seperti sobat ketahui angka 8 bisa membentuk semua angka mulai dari 0 sampai 9 bahkan bilangan heksadesimal pun bisa ditampilkan.
Untuk menampilkan digit angka maka 7 segment akan menyalakan bagian-bagian tertentu sesuai dengan digit harus ditampilkan. 7 segment terdiri dari 7 bagian jajaran led (segment).
Untuk mempermudah kita dalam mempelajari 7 segment maka kita beri nama bagian-bagian tersebut sebagai A,B,C,D,E,F,G.
Cara Kerja 7 Segment
Kerja 7 segment secara sederhananya adalah sebagai berikut.
Untuk menampilkan angka 0 maka bagian-bagian yang harus dinyalakan adalah A,B,C,D,E,F.
Untuk menyalakan 7 segment dapat dilakukan secara langsung dengan memberi logika 1 pada jenis common cathode dan memberi logika 0 pada common anode.
Namun jika kita ingin menampilkan data dari input biner maka kita memerlukan decoder biner ke 7 segment.
Berikut diagram 7 segment
pengertian dan cara kerja 7 segment
7 segment terdiri dari 2 macam yaitu 7 segment tipe common anode dan tipe common cathode.
Untuk 7 segment tipe common anode, kaki anode dari kumpulan led akan di jadikan satu dan dihubungkan dengan vcc sehingga diperlukan tengah negatif untuk menyalakannya.
Sedangkan tipe common cathode, adalah kebalikannya. semua cathode dijadikan satu dan hubungkan ke ground sehingga memerlukan tegangan positif untuk menyalakannya.
Untuk merubah 7 segment common anode menjadi common cathode ataupun sebaliknya dapat digunakan Gerbang Not.
Untuk menampilkan digit 0 maka deretan led yang harus dinyalakan adalah A,B,C,D,E,F.
Contoh Cara Kerja 7 Segment


cara kerja 7 segment digit 0


digit 0 pada 7 segment

Senin, 15 April 2019

Analasis Rangkaian Node dan Mesh

Posted by with No comments
Analasis Rangkaian Node dan Mesh -- Metode Analisis Simpul (NodeUntuk bisa menggunakan metode analisis Simpul, terlebih dahulu harus tahu apa itu simpul (node) dan loop atau jerat. Simpul adalah pertemuan dua cabang rangkaian atau lebih. Simpul yang dianggap bernilai nol dan digunakan sebagai acuan disebut simpul referensi. Sedangkan cabang adalah jalur rangkaian yang didalamnya terdapat elemen rangkaian, seperti resistor, induktor, kapasitor, sumber tegangan atau sumber arus. Sementara loop atau jerat adalah jalur rangkaian yang jika diurutkan dapat kembali ke titik semula (jalur tertutup). Dalam analisis simpul, jika diantara dua simpul yang bukan simpul referensi berupa sumber tegangan, maka simpulsimpul tersebut disebut dengan supernode atau simpul super. Dalam analisis, keberadaan simpul ini diperlakukan khusus, dan KCL serta KVL diberlakukan semua. Caranya, supernode dianggap tidak ada dan digantikan dengan hubung singkat terlebih dahulu dan diberlakukan KCL, kemudian hanya pada supernode tersebut diberlakukan KVL.

Berdasarkan definisi tersebut, maka tampak bahwa analisis simpul akan merupakan analisis yang didasarkan pada keberadaan simpul-simpul pada rangkaian. Analisis rangkaian metode simpul secara umum dapat dilakukan dengan prosedur sebagai berikut :
1. Pilih suatu node (simpul) yang memiliki cabang paling banyak sebagai simpul acuan (referensi), dan tandai titik lain dengan V1 , V2 dan seterusnya.
2. Identifikasi ada dan tidaknya supernode. Gunakan hukum Kirchhoff Arus (KCL) pada titik-titik yang bukan acuan dan bukan supernode dengan menggunakan Hukum Ohm untuk merepresentasikan arus cabang. Gunakan Hukum Kirchhoff Tegangan (KVL) pada supernode.
3. Selesaikan persamaan untuk mendapatkan variabel yang ditanyakan, menggunakan substitusi, aturan cramer atau dengan Program Komputer.

Metode Analisis Mesh (Loop) -- Untuk bisa menggunakan metode analisis Simpul, terlebih dahulu harus tahu apa itu simpul (node) dan loop atau jerat. Simpul adalah pertemuan dua cabang rangkaian atau lebih. Sedangkan cabang adalah jalur rangkaian yang didalamnya terdapat elemen rangkaian, seperti resistor, induktor, kapasitor, sumber tegangan atau sumber arus. Sementara loop atau jerat adalah jalur rangkaian yang jika diurutkan dapat kembali ke titik semula (jalur tertutup). Dalam analisis simpul, jika diantara dua simpul berupa sumber arus, maka cabang tersebut disebut dengan supermesh atau loop super. Dalam analisis, keberadaan loop ini diperlakukan khusus, dan KCL serta KVL diberlakukan semua. Caranya, supermesh dianggap tidak ada dan digantikan dengan hubung singkat terlebih dahulu dan diberlakukan KCL, kemudian hanya pada supernode tersebut diberlakukan KVL.

Dari definisi tersebut, maka tampak bahwa analisis loop akan merupakan analisis yang didasarkan pada keberadaan loop-loop pada rangkaian. Analisis rangkaian metode loop secara umum dapat dilakukan dengan prosedur sebagai berikut :
1. Beri tanda arus jerat/mesh/loop pada tiap-tiap mesh dengan I1, I2, dan seterusnya.
2. Identifikasi ada dan tidaknya supermesh. Gunakan hokum Kirchhoff Tegangan (KVL) pada loop atau mesh yang bukan supermesh dengan menggunakan Hukum Ohm untuk merepresentasikan tegangan cabang. Gunakan Hukum Kirchhoff Arus (KCL) pada supermesh.
3. Selesaikan persamaan yang memiliki jumlah variabel yang tidak diketahui sama dengan jumlah persamaan untuk mendapatkan arus tiap mesh.